Edisi Tarhib Ramadhan di BMB, Halim Amsur Uraikan Puasa Ular dan Ulat

Abd. Halim Amsur saat mengisi ceramah di BMB

Bulukumba -- Dengan segala kemuliaan dan keistimewaan ramadhan tak semua ummat muslim bisa meraih keutamaannya, hal ini ungkapkan Abd Halim Amsur pada acara Tarhib (persiapan menyambut) ramadhan Bikers Muslim Bulukumba (BMB) di Masjid Nurrasyidin Kel. Caile Kec. Ujung Bulu Kab. Bulukumba, Selasa, 05 Januari 2021.

Ia mengutip hadis Nabi Muhammad SAW yang diriwayatkan Imam Nasa’i dan Ibnu Majah: “Banyak di antara orang yang berpuasa tidak memperoleh sesuatu dari puasanya, kecuali rasa lapar dan dahaga.”

Secara sunnatullah yang berpuasa sesungguhnya bukan hanya diwajibkan kepada orang muslim saja. Terdapat beberapa jenis dari makhluk hidup melakukan juga berpuasa sebelum mendapatkan kualitas dan kelangsungan dalam hidupnya.

Banyak contoh menurut Halim, misalnya puasanya induk ayam yang mengeram sehingga mengubah telur menjadi makhluk baru yang berbeda bentuk yang disebut anak ayam.

Di antara sekian banyak puasa hewan yang dapat kita ambil pelajaran agar puasa kita mencapai derajat taqwa, ialah puasanya ular dan puasanya ulat.
 
"Maka berpuasalah seperti ulat, jangan seperti puasanya ular," ajak Penyuluh Agama Islam Bulukumba ini.

PERTAMA, PUASA ULAR
Agar ular mampu menjaga kelangsungan hidupnya, salah satu yang harus dilakukan adalah harus mengganti kulitnya secara berkala. Tidak serta merta ular bisa menanggalkan kulit lama. Ia harus berpuasa tanpa makan dalam kurun waktu tertentu. Setelah puasanya tunai, kulit luar terlepas dan muncullah kulit baru.

Pelajaran dari puasanya ular :
1. WAJAH ular sebelum dan sesudah puasa tetap SAMA.
2. NAMA ular sebelum dan sesudah puasa tetap sama yakni ULAR.
3. MAKANAN ular sebelum dan sesudah puasa tetap SAMA.
4. CARA BERGERAK sebelum dan sesudah puasa tetap SAMA.
5. TABIAT dan SIFAT sebelum dan sesudah puasa tetap SAMA.
 
KEDUA, PUASA ULAT
Ulat termasuk hewan paling rakus. Karena hampir sepanjang waktunya dihabiskan untuk makan. Tapi begitu sudah bosan makan, ia lakukan perubahan dengan cara berpuasa. Puasa yang benar-benar dipersiapkan untuk mengubah kualitas hidupnya. Karenanya ia asingkan diri, badannya dibungkus rapat dan tertutup dalam kokon (kepompong) sehingga tak mungkin lagi melampiaskan hawa nafsu makannya.

Setelah berminggu-minggu puasa, maka keluarlah dari kokon seekor makhluk baru yang sangat indah bernama kupu-kupu.

Pelajaran dari puasanya ulat :
1. WAJAH ulat sesudah puasa berubah INDAH MEMPESONA
2. NAMA ulat sesudah puasa berubah menjadi KUPU-KUPU
3. MAKANAN ulat sesudah puasa berubah MENGISAP MADU
4. CARA BERGERAK ketika masih jadi ulat menjalar, setelah puasa berubah TERBANG di awang-awang.
5. TABIAT dan SIFAT berubah total. Ketika masih jadi ulat menjadi perusak alam pemakan daun. Begitu menjadi kupu-kupu menghidupkan dan membantu kelangsungan kehidupan tumbuhan dengan cara membantu PENYERBUKAN BUNGA.

"Selamat menyambut puasa Ramadhan, semoga lulus menjadi Muttaqin," ucap Halim.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Batulapisi Akan Gelar Tadzkiratul Maut, Warga Bersama Doakan Almarhum Hasaning

Di Masjid Cantik ini Halim Amsur Khutbah Bahas Keutamaan Sedekah Subuh

Abd. Halim Amsur Jadi Pemateri Jurnalistik di Karang Taruna Harapan Baru Taccorong Kec. Gantarang